Berdasarkan lintasan getaran dari benda bergetar mekanis, dapat dibagi menjadi mesin getar dengan lintasan gerak bolak-balik, mesin getar dengan lintasan gerak giroskopik, dan mesin getar dengan lintasan gerak kompleks. Berdasarkan mode getarannya, dapat dibagi menjadi mesin getar dengan mekanisme engkol, mesin getar elektromagnetik, dan mesin getar inersia.
Mekanisme getaran engkol-sambungan digerakkan oleh mekanisme engkol-sambungan, salah satu ujung engkol dihubungkan ke penggerak utama, dan ujung lainnya dihubungkan ke sambungan. Batang penghubung memiliki dua jenis, yaitu batang penghubung kaku dan batang penghubung elastis. Jika menggunakan batang penghubung kaku, ujung batang penghubung lainnya dihubungkan dengan badan getar; jika menggunakan batang penghubung elastis, ujung batang penghubung lainnya melewati ujung pegas transmisi dan sambungan badan getar. Penggerak utama menggerakkan engkol untuk berputar, sehingga menggerakkan badan getar melalui batang penghubung untuk bergerak bolak-balik. Gaya inersia badan getar ditransmisikan ke fondasi melalui mekanisme engkol-sambungan. Untuk mengurangi daya yang ditransmisikan ke fondasi, biasanya perlu menambahkan gaya penyeimbang (a-bias) untuk menyeimbangkan gerakan.
Panjang engkol menentukan amplitudo getaran benda, dan kecepatan putaran engkol menentukan frekuensi operasi benda yang bergetar.
Mesin getar jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
(1) Kebisingan kerja yang besar dan umur pakai yang pendek
(2) Gaya inersia benda yang bergetar tidak dapat diseimbangkan secara otomatis
(3) Mekanisme eksitasi tidak memiliki massa tambahan pada benda yang bergetar. Terutama digunakan pada proses frekuensi rendah dan amplitudo besar.